Rabu, 23 Mei 2012

Cloud 2012: Tapal Batas Berikutnya



Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Komputasi awan (cloud computing) di Asia bukan lagi sebuah pertanyaan tentang apa atau kapan itu diterapkan. Mengingat ketidakpastian ekonomi saat ini, waktunya jelas-jelas adalah sekarang. 

Saat ini, perusahaan Asia semakin mencari layanan awan sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi operasional dalam menghadapi tantangan bisnis, maupun untuk mengatasi tuntutan internal akan layanan-layanan yang memberdayakan gaya kerja mobile. 

Laporan baru-baru ini oleh para analis industri mendukung tren ini, dengan IDC memproyeksikan bahwa pasar layanan awan akan melampaui USD 55 miliar pada akhir 2014. 

Ketika perusahaan-perusahaan mulai merangkul teknologi komputasi awan, mereka membutuhkan solusi yang akan mempermudah mereka untuk membangun aplikasi-aplikasi awan baru, terkoneksi ke layanan awan yang ada, dan mengantarkan sebarang solusi dengan keamanan, kinerja dan keandalan yang hakiki bagi proses binisnya. 

Selain itu, membuat layanan awan sebagai landasan dari model bisnis akan semakin menjadi kunci bagi keberhasilan hubungan dengan para pelanggan. 

Ada banyak solusi sebagai penyedia layanan yang siap dengan komputasi awan di pasar yang menjanjikan. Tetapi kenyataannya, nyaris semua solusi tersebut cuma dapat memungkinkan kesiapan untuk komputasi awan di tingkat infrastruktur. 

Masih ada kesenjangan yang lebar antara membuat komputasi awan privat dan mengembangkan model bisnis layanan komputasi awan yang layak, yang memiliki cara-cara untuk menjual dan menjadikan layanan itu sebagai barang dagangan di pasar. 

Menjembatani Kesenjangan 

Untuk menjadi benar-benar menguntungkan, para penyedia layanan komputasi awan membutuhkan platform yang khusus-dibangun untuk komputasi awan. Platform tersebut harus dirancang dari nol untuk mengantarkan layanan multi-tier (banyak-lapis), multi-tenant (banyak-penghuni) dalam cara yang paling sederhana dan hemat biaya. 

Pendekatan seperti ini akan memungkinkan para penyedia layanan komputasi awan untuk dengan mudah dan cepat menambahkan layanan-layanan baru, mengubah opsi, menambahkan para pengguna, dan mengelola akun mereka -- oleh mereka sendiri, kapan pun itu. 

Sewaktu beberapa penyedia mencoba membangun portalnya sendiri, dengan segera mereka berhadapan dengan kompleksitas dan biaya dari model DIY (do it yourself, bangun sendiri). 

Selain itu, memelihara dan meng-upgrade platform merupakan pekerjaan yang memakan waktu, yang membuat mereka teralih dari bisnis inti mereka untuk mengembangkan tawaran-tawaran layanan baru. Hal ini mengganggu (time-to-market), dan mempengaruhi fleksibilitas operasional mereka. 

Ada kebutuhan kritis untuk menjembatani kesenjangan antara implementasi dan penyediaan layanan di awan. Inilah 4 kriteria kunci yang menentukan keberhasilan platform layanan awan. 

-. Skalabilitas dan kelincahan

Untuk sukses, para penyedia layanan komputasi awan harus memastikan bahwa platform layanan komputasi awannya memiliki skalabilitas dan kelincahan untuk mengakomodasi dan mengelola ratusan dan ribuan perusahaan biasa dan aplikasi lini-bisnis dan layanan TI. 

Selain itu, platform ini harus memungkinkan perpindahan dan integrasi secara mulus di antara berbagai platform virtualisasi pemimpin-industri, seperti XenServer atau vSphere. 

-. Integrasi jaringan 

Networking-as-a-Service dengan cepat menjadi faktor pembeda bagi para penyedia yang ingin menyediakan solusi enterprise tingkat tinggi di awan. Perusahaan dengan tingkat jaringan virtual yang maju akan mampu meraih manfaat kompetitif melalui peningkatan keamanan, kinerja dan konektivitas antara awan public dan awan privat, yang disediakan sebagai layanan terintegrasi di dalam platform mereka. 

-. Antarmuka pengguna yang disederhanakan

Untuk memastikan lingkungan komputasi awan yang efisien dan produktif, portal terpadu harus merupakan toko satu-perhentian (one stop shop) bagi para penyedia, reseller dan pelanggan layanan, memungkinkan bahkan pengguna awan yang paling awam untuk dengan cepat melanjutkan proses-proses on-boarding, provisioning, 'bergerak-menambahkan-perubahan', konfigurasi aplikasi, mengeset profil, dan pelaporan pemakaian ketika itu dibutuhkan. 

-. Monitoring dan laporan pemakaian 

Baik itu untuk pelanggan atau aplikasi bisnis, haruslah dimungkinkan untuk melacak utilisasi komputasi awan tanpa harus menunggu siklus penagihan akhir-bulan. 

Sebuah portal terpusat-bisnis harus menawarkan laporan real-time dan historis untuk melacak pemakaian dan kinerjanya. Laporan tersebut harus mudah dikustomisasi untuk menyesuaikan dengan tujuan-tujuan yang berbeda, dan memiliki fleksibilitas bagi pelanggan untuk mengelola pengeluarannya melalui pagu kredit.


Jika dibangun dengan benar, komputasi awan dapat mengantarkan efisiensi yang lebih tinggi, skalabilitas tanpa batas dan deployment yang lebih cepat dari layanan-layanan baru bagi end-user sehingga mereka dapat berkompetisi dengan layanan awan yang sudah mapan, seperti Amazon. 

Perusahaan harus terlihat menikmati racikannya sendiri dengan cara merangkul komputasi awan tidak hanya dalam infrastruktur TI-nya sendiri tapi juga dalam interaksi hariannya dengan para pelanggan. 

Bertindak sebagai penyedia server awan tidaklah cukup. Tunjukkan pada para pelanggan apa yang dapat dicapai dengan komputasi awan melalui otomasi aplikasi komputasi awan, provisioning desktop dan infrastruktur, dan manajemen akun yang disederhanakan. Suatu hal akan terbukti bila sudah diujicobakan. 

*) Penulis, Nabeel Youakim merupakan Vice President Asia Pacific Products & Microsoft Alliance Citrix.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites