Ilustrasi (Inet)
Jakarta - Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan bahwa kementerian yang dipimpinnya menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar kedua. Dengan berkelakar, Tifatul menyebut sebagian besar dari jualan 'jin'. Loh?
"Kominfo mendapatkan PNBP nomor dua terbesar di antara kementerian dan lembaga lainnya, setelah Kementerian ESDM. Namun, Kementerian ESDM itu kan punya batubara, minyak dan gas. Kita tidak punya itu, jualan Kominfo itu ya cuma udara (frekuensi-red.) yang disewakan," tutur Tifatul, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/6/2012).
Sewa udara, juga tidak memerlukan alat besar yang harus dikeluarkan oleh pemerintah. Sebab, si penyewa dalam bentuk milimeter blok ini juga harus menyediakan alatnya sendiri untuk berjualan.
Tidak mengherankan, dijelaskan olehnya, PNBP Kominfo dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Tahun 2009, pemasukan negara mencapai Rp 10,5 triliun, lalu tahun 2010 sebesar Rp 12,8 triliun. Padahal anggaran yang diberikan sebesar Rp 2,8 triliun saja dari pemerintah pusat.
"Untuk tahun 2011 memang turun yakni sebesar Rp 11 triliunan saja. Tapi untuk tahun ini kitar targetkan akan ada PNBP senilai Rp 14 trilun. Insya Allah tercapai," tambahnya.
Melihat barang yang dijual serta hasil yang didapatkan, Tifatul pun berkelakar Kemenkominfo seperti berdagang 'jin'. "Iya, kita seperti berdagang jin saja, barangnya tidak kelihatan, duitnya kelihatan".
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ini juga buru-buru menampik kalau uang yang berasal dari PNBP ini disimpan oleh Kementerian Kominfo. Sebab, uang tersebut langsung meluncur ke Kementerian Keuangan, dan tidak boleh tertahan lebih dari 24 jam.
"Saya perlu jelaskan, karena saya sering di-bully di media sosial soal uang ini. Kita ini seperti debt collectorsaja atau penagih uang. Karena uang tersebut masuknya ke Kementerian Keuangan," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar